java

Minggu, 24 Oktober 2010

kemacetan masih menjadi masalah saat ini

sekarang di ibukota sedang terjadi masalah yang sangat penting yaitu kemacetan.Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk.


Kemacetan sekarang terjadi di mana-mana,mulai dari pagi hari sampai malam hari. Itu terjadi karena banyaknya pengguna kendaraan bermotor, dan tidak tertib dan patuh pada rambu lalu lintas.



Sudah saatnya pemerintah memeriksa titik-titik kemacetan dan memperlebar jalur di sana. Jika perlu melakukan penggusuran.Ini salah satu cara mencegah kemacetan di Jakarta
Selain hal di atas ada baiknya pemerintah menambah armada angkutan besar seperti bis dan kereta api sehingga kepadatan penumpang di bis dan di kereta api bisa dikurangi. Kereta api Jabotabek misalnya, penumpang berjubel bukan hanya sampai ke pintu, tapi ada yang duduk di atap kereta. Kereta baru lewat setiap 15 menit sekali. Jika pemerintah bisa menambah gerbong hingga kereta lewat tiap 5 menit sekali, ini akan mengurangi kepadatan penumpang dan menambah kenyamanan. Jika ini dilakukan, maka kemacetan juga dikurangi.
Pelebaran dan pendalaman kali Ciliwung dan kali-kali lainnya bisa membuat sungai yang ada di Jakarta sebagai jalan baru tanpa harus menggusur perumahan. Sekaligus juga mengurangi banjir karena daya tampung sungai jadi lebih besar. Solusi ini lebih murah daripada solusi monorail yang mencapai lebih dari 7 trilyun rupiah dan hanya mengcover daerah segitiga Sudirman, Gatot Subroto, dan Kuningan.
Satu ide lagi, tidak ada salahnya jika pagi jam 7-9 jalan tol dari Cawang-Semanggi dijadikan satu arah hanya ke arah Semanggi saja. Karena pada pagi hari yang ke arah Semanggi begitu padat dan macet sementara arah sebaliknya sangat lengang. Tidak pakai jalan tol juga lancar. Sebaliknya ketika jam pulang kantor, jam 5-7 sore jalan tol dibuat 1 arah hanya ke arah Cawang. Dengan cara ini minimal kemacetan di jalan Gatot Subroto, Mampang, dan Sudirman bisa dikurangi.
Pemerintah juga harus membangun jalan layang di berbagai perempatan yang ramai dan macet sehingga kemacetan karena lampu merah bisa dikurangi. Sekali lagi cara ini lebih murah ketimbang membangun monorail yang memakan biaya trilyunan rupiah.
Alternatif yang lebih ekstrim adalah memindahkan ibukota dari Jakarta. Konon presiden Soeharto ingin memindahkan ibukota ke Jonggol sehingga pengusaha real estate Ciputra terlebih dulu sudah membuat perumahan di dekat Jonggol. Namun karena lengser rencana itu tidak terlaksana. Lebih baik lagi jika ibukota di pindah ke daerah yang kurang penduduknya seperti di Kalimantan sehingga penduduk pulau Jawa yang sangat padat bisa tersedot sebagian ke sana. 

1 komentar: